Desa Wisata Mangkaban di KTT Masuk 50 Besar ADWI 2024

TARAKAN – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sukses mengirimkan delegasi dan masuk 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Adalah Desa Wisata Mangkaban yang terletak di Desa Sebawang, Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Kepala Dispar Kaltara, Njau Anau mengungkapkan, dalam mempersiapkan ADWI, pihaknya selalu mendorong desa di kabupaten kota Kaltara untuk berpacu dan berlomba menjadi desa wisata.

“Karena salah satu sumber kekuatan wisata untuk Provinsi Kaltara adalah desa wisata, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujar Njau, Rabu (29/5/2024).
Pada tahun 2022 pihaknya juga mendorong satu desa dari Kabupaten Malinau dan masuk ke dalam 50 besar predikat ADWI se-Indonesia.
Dalam mengajukan ADWI, pihaknya memerlukan keseriusan dari kabupaten kota seperti persyaratan administrasi dan peranan aktif dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Begitu juga pada tahun 2023 lalu, desa wisata Pantai Tanah Kuning mendapatkan predikat ADWI 75 besar di Indonesia. Terdapat pula tim penilaian ADWI yang telah mengunjungi beberapa desa wisata di Kaltara.
“Mereka itu tertarik, malah mendorong kita untuk mengajukan desa itu ke dalam ADWI. Kita minta untuk serius bagi pelaku wisata khusus, seperti ekonomi kreatif dari mereka. Kita gerakkan semua lini dan ini jadi atensi kita,” tuturnya.
Pada tahun 2024 ini, ADWI 2024 gawean Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu menetapkan Desa Wisata Mangkaban masuk ke dalam 50 besar ADWI. Sebenarnya, pihaknya mengharapkan dua desa di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Bulungan untuk turut diikutsertakan.
“Tapi karena ada hal-hal seperti administrasi maupun Pokdarwis itu makanya gugurlah dia. Walaupun bagus. Itu yang harus kita dorong ke mereka,” tukasnya.
Untuk peraih ADWI sendiri, nantinya akan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat. Biasanya terdapat program pembinaan untuk kemajuan wisata di desa tersebut. Apalagi, kemajuan wisata nasional berdampak pada kemajuan wisata provinsi. Pun dengan kemajuan wisata provinsi akan memiliki kemajuan untuk wisata di kabupaten kota.
“Kita berharap terus ada pembinaan maupun dorongan anggaran agar desa wisata terus bergerak. Karena desa wisata akan memberikan dampak baik dari segi ekonomi. Desa wisata ini tidak ada habisnya karena masyarakat langsung yang mengelola,” pungkasnya Njau. (adv)





