TANJUNG SELOR – Antisipasi terhadap ancaman banjir terus dimatangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Sabtu pagi (12/7), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara bersama Korem 092/Maharajalila, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), serta relawan bencana menggelar apel terpadu di Lapangan Makorem.
Apel ini menjadi bagian awal dari rangkaian kegiatan simulasi besar-besaran kesiapsiagaan banjir yang dijadwalkan berlangsung pada 16 Juli mendatang. Usai apel, tim gabungan bergerak ke Lapangan Agatis untuk mendirikan tenda darurat, sebagai bagian dari latihan lapangan.
Soliditas lintas instansi terlihat nyata dalam kegiatan ini. Personel dari TNI, relawan, hingga tenaga medis turut ambil bagian dalam persiapan dan latihan, memperlihatkan sinergi dan koordinasi yang menjadi kunci dalam penanggulangan bencana.
Uji Kesiapan Tanggap Darurat
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan latihan taktis untuk menguji respons cepat serta kesiapan logistik dan sumber daya manusia dalam menghadapi bencana alam, khususnya banjir, yang kerap melanda wilayah Kaltara.
“Kami sedang mematangkan semua aspek teknis, mulai dari personel, peralatan, hingga strategi evakuasi. Simulasi ini penting untuk mengasah kemampuan dan kerja sama lintas sektor,” ujar Andi saat ditemui, Kamis (10/7).
Pemetaan Titik Rawan Banjir
Sebagai bagian dari skenario latihan, tim gabungan juga telah melakukan pemetaan sejumlah titik rawan banjir, termasuk:
Lapangan Agatis
Desa Antutan
Desa Pejalin
Desa Tanjung Palas Hilir
Pemetaan ini bertujuan untuk menentukan jalur evakuasi, lokasi penanganan korban, serta pusat logistik penyelamatan.
“Kita ingin simulasi ini benar-benar mencerminkan kondisi darurat yang realistis. Karena itu, setiap detil — dari lokasi hingga prosedur — kami rancang sedekat mungkin dengan situasi sesungguhnya,” tegas Andi.
Didukung Peralatan Siaga
Untuk mendukung kelancaran latihan, BPBD Kaltara telah menyiagakan sejumlah peralatan, antara lain:
8 personel penyelamat
2 unit tenda darurat
2 unit perahu karet
50 unit pelampung keselamatan
2 unit kendaraan rescue
Seluruh perlengkapan tersebut digunakan layaknya dalam situasi nyata.“Kami ingin semua tim terbiasa bertindak cepat, terukur, dan tepat sasaran. Latihan ini jadi tolok ukur bagaimana kami akan bertindak saat bencana benar-benar terjadi,” tambah Andi.
Bangun Sinergi dan Kapasitas
Selain penguatan teknis, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas personel dan mempererat sinergi antara Pemprov, TNI, Polri, dan relawan. Dengan koordinasi yang semakin solid, Kaltara berharap dapat menghadapi bencana dengan lebih siap dan tanggap.