Kaltara Tetap Siaga Bencana hingga Akhir 2025, BPBD Fokuskan Antisipasi Karhutla

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menetapkan status siaga bencana yang akan berlaku hingga 31 Desember 2025. Penetapan ini dilakukan menyusul prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi peningkatan risiko bencana hidrometeorologi kering.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, mengungkapkan bahwa fase banjir akibat hidrometeorologi basah sudah berakhir. Namun, mulai Juni ini, wilayah Kaltara akan memasuki periode rawan kekeringan yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Ancaman terbesar sekarang adalah musim kering yang berpotensi memicu karhutla. Kami sudah bersiap sejak dini,” kata Andi.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD menggencarkan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Dinas Kehutanan, untuk menyusun strategi pencegahan dan penanganan karhutla. Langkah-langkah teknis pun mulai dijalankan sebagai bentuk mitigasi risiko.
“Kami telah mengadakan rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak terkait. Ini menjadi bagian dari kesiapan menghadapi kemungkinan terburuk,” jelasnya.
Andi juga menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya mitigasi. Menurutnya, penanganan bencana akan lebih efektif jika seluruh elemen bekerja sama.
“Semua pihak, termasuk masyarakat, perlu berperan aktif. Pencegahan lebih baik daripada penanggulangan,” pungkasnya.






