TANJUNG SELOR – Sapi kurban dari Presiden Joko Widodo yang berbobot nyaris 1 ton akhirnya tiba di Kabupaten Malinau. Sapi kurban milik Presiden RI ini merupakan sapi kurban terbesar yang ada di Kaltara yang nantinya akan disembelih bersama dengan 34 sapi kurban milik Pemkab Malinau.
Dipilihnya Kabupaten Malinau sebagai lokasi kurban oleh Presiden RI, karena di antara daerah yang ada di Provinsi Kaltara hanya Kabupaten Malinau saja yang belum pernah dilakukannya kurban oleh Presiden RI.
Dijelaskan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pemprov Kaltara, Heri Rudiyono melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Muhammad Rais Kahar, sapi kurban milik Presiden RI menganut sistem bergilir. Setiap tahunnya akan ada satu daerah di Kaltara yang dipilih sebagai lokasi kurban.
“Kalau tahun lalu kurban sapi presiden kita lakukan di Kota Tarakan, tahun ini kita lakukan di Malinau karena memang Cuma Malinau yang belum pernah dilakukannya kurban sapi Presiden,” jelas Rais pada Rabu, 28 Juni 2023.
Ia membeberkan, saat mencari sapi kurban Presiden RI, ada dua sapi kurban yang sempat menjadi kandidat untuk dipilih. Satu sapi dari Kabupaten Bulungan dengan bobot 800 Kg lebih dan satu sapi kurban asal Kota Tarakan dengan bobot hampir 1 ton.
“Karena yang paling besar ialah sapi dari Tarakan, maka sapi itulah yang kita ajukan ke Kesekretariatan Negera (Sekneg) untuk dipilih dan prosesnya jual-belinya juga sudah selesai,” ujarnya.
Dengan diserahkannya sapi kurban milik Presiden RI ini ke Pemkab Malinau juga diharapkan oleh Rais dapat menjadi sebuah keberkahan bagi masyarakat yang mendapatkan daging kurban Iduladha 1444 Hijriah.
“Karena kita hanya bertanggung jawab mencari sapi, jadi sapi kita serahkan ke Pemkab Malinau yang merupakan panitia dari pemotongan sapi kurban ini,” lanjutnya juga.
“Kita harap sapi kurban ini nantinya menjadi keberkahan sendiri bagi masyarakat penerima dan dapat membantu masyarakat dalam menikmati daging kurban lebaran Iduladha,” pungkasnya.(adv)