TANJUNG SELOR – Ketua Lembaga Adat Bulungan, Darmansyah, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dalam menyelenggarakan Birau Bulungan 2025, yang dianggap sebagai salah satu upaya nyata dalam melestarikan adat dan budaya daerah.
Menurutnya, perayaan Birau yang bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Bulungan ke-65 dan Hari Jadi Kota Tanjung Selor ke-235 bukan sekadar pesta rakyat, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat identitas masyarakat Bulungan.

“Kami dari Lembaga Adat Bulungan mendukung penuh langkah Bupati Bulungan yang terus menjaga dan melestarikan budaya daerah melalui pelaksanaan Birau dan HUT Bulungan. Ini bentuk komitmen nyata pemerintah untuk menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan tradisi,” ujar Darmansyah, Kamis (30/10/2025).
Ia menilai, kehadiran kegiatan seperti Birau sangat penting sebagai sarana pembelajaran budaya bagi generasi muda, agar mereka tetap mengenal dan mencintai warisan leluhur.
“Generasi muda harus tahu akar budayanya. Melalui Birau, mereka bisa melihat langsung berbagai seni tradisional, pakaian adat, hingga kuliner khas yang menjadi jati diri Bulungan,” tambahnya.
Selain sebagai ajang pelestarian budaya, Darmansyah juga melihat Birau sebagai wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui keterlibatan UMKM dan pelaku seni dari seluruh desa di Kabupaten Bulungan.
“Pameran dan partisipasi UMKM dari berbagai desa dalam Birau menjadi bukti bahwa kegiatan budaya juga mampu menggerakkan ekonomi lokal,” katanya.
Lembaga Adat Bulungan, lanjutnya, akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam setiap agenda kebudayaan, termasuk mendukung penampilan seni tradisi, pawai budaya, hingga prosesi adat yang menjadi bagian dari perayaan Birau.
“Kami berharap Birau bisa menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun, dengan kemasan yang semakin menarik namun tetap menjaga nilai-nilai adat dan budaya Bulungan,” ucapnya.
Darmansyah juga mengapresiasi langkah Bupati Bulungan, Syarwani, yang mengusung konsep inklusif dalam penyelenggaraan Birau tahun ini. Seluruh kegiatan dipusatkan di Kebun Raya Bundayati, menjadikannya ruang terbuka bagi masyarakat untuk menikmati seni, budaya, dan pameran produk lokal.
“Ini bukan hanya pesta, tapi juga ruang ekspresi bagi masyarakat Bulungan. Semua kalangan bisa terlibat, dari anak-anak hingga pelaku seni dan UMKM,” pungkas Darmansyah.







