TARAKAN – Ketua DPRD Kalimantan Utara, H. Achmad Djufrie, memberikan apresiasi tinggi kepada para mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang memamerkan berbagai karya inovatif pada gelaran Borneo Edu Fest, Jumat (21/11/2025).

Pameran pendidikan tahunan ini menampilkan beragam prototype, penelitian terapan, hingga konsep teknologi kreatif yang menggambarkan perkembangan budaya inovasi di lingkungan kampus UBT. Para mahasiswa menunjukkan ide-ide segar, mulai dari teknologi berbasis energi terbarukan, desain produk, hingga rancangan solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat.

Menurut Achmad Djufrie, inovasi yang ditampilkan mahasiswa memperlihatkan kualitas pemikiran generasi muda Kaltara yang semakin siap berkompetisi di tingkat nasional maupun global.

“Mahasiswa UBT sudah mulai memikirkan masa depan energi, efisiensi, dan teknologi hijau. Ini pertanda bahwa kesadaran mereka terhadap keberlanjutan semakin kuat,” ujarnya.

Ia menilai inovasi di bidang energi bersih menjadi salah satu penanda penting bahwa mahasiswa telah memiliki kepekaan terhadap isu strategis pembangunan daerah. Karena itu, ia menekankan pentingnya memperluas ruang riset di kampus agar karya mahasiswa tidak berhenti pada tahap pameran semata, tetapi dapat berkembang menjadi solusi yang benar-benar digunakan masyarakat.

“Potensi yang mereka tunjukkan hari ini harus terus dipupuk. Kampus perlu membuka lebih banyak ruang eksperimen agar ide-ide ini bisa diwujudkan dalam bentuk produk nyata,” tambahnya.

Dorong Konsistensi Borneo Edu Fest sebagai Ruang Berkarya

Achmad Djufrie juga berharap Borneo Edu Fest tidak hanya menjadi ajang tahunan, tetapi berkembang menjadi ekosistem yang mendorong kreativitas mahasiswa secara berkelanjutan.
Menurutnya, pameran tersebut telah terbukti membentuk karakter mahasiswa yang berani mencoba, berani gagal, dan terus mencari pendekatan baru dalam memecahkan persoalan-persoalan daerah.

“Mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk bereksperimen. Dari proses itu akan lahir inovasi yang benar-benar berdampak,” tegasnya.

Ia menilai tantangan pembangunan di Kaltara—baik dalam sektor energi, teknologi masyarakat, maupun ekonomi kreatif—membutuhkan pemikiran segar dari generasi muda. Karena itu, keberlanjutan Borneo Edu Fest dinilai sangat strategis untuk memperkuat budaya riset di UBT.

Dengan kolaborasi antara kampus, pemerintah daerah, dan mitra industri, ia meyakini Borneo Edu Fest dapat berkembang menjadi agenda inovasi unggulan Kaltara sekaligus melahirkan lebih banyak karya yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Iklan