Kembangkan Sektor Pariwisata Sesuai Kondisi Geografis Daerah

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) ingin perkembangan sektor pariwisata Kaltara dapat disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara, Njau Anau. Menurutnya perkembangan sektor pariwisata dengan penyesuaian kondisi geografis daerah sangat penting untuk dilakukan agar dapat meng-upgrade keunggulan utama dari pariwisata yang ada di daerah itu.
“Hal ini dapat menjadi nilai jual tersendiri karena kita akan menawarkan hiburan pariwisata yang berbeda. Jadi dalam satu daerah kita bisa memiliki wisata jenis kebudayaan dan sejarah, alam rimba, pantai dan wisata modern,” kata Njau Anau, Ahad 10 Maret 2024.
Ia menambahkan, dengan adanya jenis pengembangan seperti ini, maka ke depannya setiap daerah memiliki sektor pariwisata yang tidak monoton.
“Contoh Kota Tarakan, wisata kebudayaan dan sejarahnya ada, pantainya juga ada, wisata alamnya ada, lalu wisata modernnya juga ada. Sehingga wisatawan (Wisman) juga akan bertahan lama untuk berwisata di Kota Tarakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, hal ini sebelumnya juga pernah dibahas bersama tim Kemenparekraf RI dan tim peneliti pengembangan wisata dari Universitas Gajah Mada (UGM) beberapa waktu lalu.
Di mana Dispar dan kedua pihak itu berencana melakukan pengembangan wisata di daerah perbatasan yang dinilai dapat menjadi potensi baru bagi masa depan pariwisata Kaltara.
“Kita melihat besarnya potensi wilayah perbatasan kita, jika menjadi lokasi wisata. Makanya studi banding terkait hal itu sudah dilakukan,” lanjutnya.
“Namun kita juga ingin kalau pengembangan ini tidak hanya dilakukan pada satu wilayah saja. Tapi juga semuanya, apalagi hal ini juga berkaitan langsung dengan pembangunan,” pungkasnya. (adv)