WARTA, NUNUKAN — Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Dinas PUPR-Perkim melakukan peninjauan langsung terhadap kerusakan infrastruktur jalan akibat banjir dan tanah longsor di wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan.
Peninjauan difokuskan pada ruas jalan paralel perbatasan yang menghubungkan Krayan Hulu dan Krayan Selatan. Sejumlah titik mengalami kerusakan parah akibat curah hujan tinggi yang memicu longsor dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, mengatakan pihaknya tengah menghitung kebutuhan anggaran darurat dan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan awal. “Kita fokus pada upaya tanggap darurat, terutama untuk perbaikan akses jalan. Hasil peninjauan akan segera kami laporkan sebagai dasar pengusulan penggunaan BTT,” ujarnya.
Menurutnya, distribusi logistik seperti bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok masyarakat terganggu akibat kerusakan akses utama dari Long Bawan menuju Krayan Selatan dan Krayan Tengah. “Logistik dasar mungkin sudah ditangani pemerintah kabupaten, tapi perbaikan akses ini jadi prioritas kami,” tambahnya.
Plt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kaltara, Rony Haryanto, menjelaskan bahwa pihaknya juga berkoordinasi intensif dengan Camat Krayan Selatan, Sekcam, kepala desa, dan tokoh masyarakat di Long Layu. “Kami hadir langsung untuk mengecek kondisi di lapangan sekaligus melakukan perhitungan cepat sebagai dasar pengusulan anggaran tanggap darurat,” katanya.
Ia menegaskan bahwa instruksi dari Pj Sekprov dan Kepala Pelaksana BPBD Kaltara adalah mempercepat proses penanganan darurat dengan memastikan alokasi anggaran segera disiapkan untuk membuka kembali jalur logistik dan mobilitas warga.
Pemprov Kaltara mengupayakan percepatan pemulihan akses dengan menggandeng lintas instansi dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Tim kaji cepat telah dibentuk untuk memastikan penanganan berjalan optimal dan tepat sasaran.