TANJUNG SELOR – Memasuki hari keempat, banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kian meluas dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Setelah sebelumnya menerjang wilayah Kabupaten Bulungan, kini banjir juga merendam sejumlah titik di Kabupaten Malinau dan Nunukan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, Andi Amriampa, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah terus melakukan berbagai langkah penanganan cepat. Salah satunya adalah penyediaan lokasi pengungsian untuk warga terdampak.

“Posko pengungsian resmi telah kami siapkan di Gedung Wanita, Tanjung Selor, bekerja sama dengan BPBD Bulungan,” jelas Andi saat ditemui pada Rabu (21/5).

Meski telah dibuka posko, hingga kini laporan resmi terkait jumlah pengungsi masih minim. Informasi sementara mencatat satu kepala keluarga (KK) dengan 16 jiwa dari Tanjung Palas telah mengungsi setelah rumah mereka terendam.

Status Darurat Masih Ditunggu

Terkait penetapan status tanggap darurat, BPBD Kaltara masih menunggu instruksi dari Gubernur Zainal A. Paliwang. Evaluasi terus dilakukan untuk menentukan langkah penanganan lanjutan.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Penetapan status darurat akan ditentukan setelah kajian lebih menyeluruh terhadap dampak bencana,” ujar Andi.

Lima Kecamatan Terdampak di Bulungan

Di Kabupaten Bulungan, sedikitnya lima kecamatan dilaporkan terdampak banjir, khususnya di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kayan. Kelima kecamatan itu adalah Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas, dan Tanjung Selor.

Kendati demikian, tidak semua wilayah di lima kecamatan tersebut terendam. Beberapa kawasan yang letaknya lebih tinggi dan jauh dari aliran sungai masih tergolong aman.

BPBD Siaga, Hujan Masih Mengancam

BPBD Kaltara menyatakan siap mengambil langkah-langkah darurat jika curah hujan tinggi masih terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Tim evakuasi dan logistik disiagakan untuk merespons cepat di lokasi-lokasi rawan.

“Kami pantau terus kondisi lapangan. Jika hujan tidak reda, kami akan kerahkan bantuan tambahan dan evaluasi lokasi pengungsian,” tambah Andi.

Situasi banjir yang meluas ini menjadi peringatan bagi seluruh warga Kaltara untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar DAS dan daerah rendah.

Iklan