TANJUNG SELOR – Usulan perpanjangan Inpres Nomor 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor, terus dikoordinasikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) kepada Pemerintah Pusat.
Diketahui, Inpres tersebut berakhir pada Oktober 2023 ini. Artinya, harus ada regulasi baru untuk mengakomodir pembangunan KBM Tanjung Selor.
Gubernur Kaltara Drs H Zainal Arifin Paliwang SH, M.Hum mengungkapkan, Pemprov Kaltara telah mengusulkan perpanjangan Inpres tersebut. Di mana sebelumnya sudah dilakukan pembahasan bersama stakeholder terkait di Pemprov Kaltara.
“Ini menjadi perhatian kita, agar usulan perpanjangan Inpres tersebut segera disetujui oleh Presiden Joko Widodo,”terangnya belum lama ini.
Karena itu ia meminta perangkat daerah terkait dapat melakukan upaya percepatan supaya perencanaan pembangunan KBM Tanjung Selor dapat berjalan ekfektif. Diharapkan, ada lampu hijau dari pusat agar Inpres tersebut segera diperpanjang.
“Kita menunggu respon dari pusat. Harapannya, bisa diperpanjang Inpres itu. Apalagi, ini memang berpengaruh terhadap sejumlah pembangunan di Kaltara,” bebernya.
Pemprov Kaltara, mengusulkan perpanjangan itu langsung kepada Presiden RI Joko Widodo. Sebab, dengan adanya Inpres itu, kementerian terkait dapat memberikan komitmen dalam membantu membangun KBM Tanjung Selor. Pembangunan KBM Tanjung Selor cukup penting sebagai salah satu pemicu pertumbuhan pembangunan, khususnya di Bulungan.
“Ini yang perlu kita kejar. Meski pembangunan terus berjalan, tanpa adanya Inpres itu, kita sulit meminta komitmen dari kementerian terkait untuk bisa membantu. Maka dari itu, kita kejar perpanjangan Inpres itu,” jelasnya.
Kementerian terkait perlu didorong untuk membangun KBM. Inpres sebagai salah satu upaya dan langkah pemerintah dalam membangun KBM Tanjung Selor. Kemudian, Inpres tersebut tidak hanya untuk pusat pemerintahan saja, melainkan juga untuk mempercepat pembangunan di Ibu Kota Kaltara.
“Jadi semua berkaitan nanti. Termasuk juga pembangunan Kota Tanjung Selor. Jangan sampai hanya pusat pemerintahan saja yang berkembang, namun ibu kota juga,” ujarnya.(*)