TARAKAN — Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan dan mencintai produk buatan daerahnya.

Hal ini disampaikan Gubernur Zainal saat melakukan peninjauan stand pameran UMKM dalam acara Puncak Penutupan Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025 di Gedung Tarakan Art Convention Center (TACC), Minggu (2/11).

Gubernur Zainal menegaskan bahwa kekuatan ekonomi Kaltara tidak hanya dibangun dari industri besar, tetapi dari gerakan kolektif masyarakat untuk memilih dan menggunakan produk buatan daerahnya sendiri.

“Cintai produk lokal, jadikan karya daerah sebagai kebanggaan bersama,” kata Gubernur Zainal dengan lugas.

Gubernur menuturkan dalam upaya memajukan UMKM tidak bisa berdiri sendiri, namun melalui dukungan Pemerintah, dan dukungan penguatan oleh Bank Indonesia, akan tetapi masyarakatlah yang menjadi penentu kemajuan UMKM.

“Kalau kita semua mau membeli dan menggunakan produk lokal, ekonomi kita akan berdiri di atas kaki sendiri,” tegasnya.

Di kesempatan itu, Gubernur menunjukkan komitmen pribadinya terhadap gerakan cintai produk lokal. Dibuktikan dengan mengenakan pakaian batik motif Kaltara, dilengkapi dengan aksesoris manik-manik dan singal khas daerah, serta menunjukkan tempat ponsel berbahan rotan buatan perajin lokal.

“Saya selalu memberikan contoh. Saya menggunakan batik Kaltara, manik-manik, singal, dan bahkan tempat HP dari rotan ini buatan Kalimantan Utara. Karya seperti ini luar biasa dan layak dibanggakan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah kecil seperti itu bisa menumbuhkan kebanggaan baru di kalangan masyarakat. Kalau pemimpinnya memberi contoh, maka dipastikan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat juga akan ikut.

“Ini cara sederhana tapi efektif untuk membangun ekonomi berbasis cinta terhadap karya sendiri,” tambahnya.

Lebih jauh, Gubernur tampak antusias berbincang dengan para pelaku usaha. Ia memuji perkembangan Karya Kreatif Benuanta yang telah berkembang pesat dan kini telah memasuki tahun keenam penyelenggaraan.

“Setiap tahun ada peningkatan. Pesertanya semakin banyak, pengunjungnya semakin ramai, dan yang paling menggembirakan, kualitas produknya makin bagus. Banyak inovasi baru dari penggiat UMKM kita,” ujarnya.

Untuk itu ia berpesan kepada setiap pengunjung yang mampir di stand atau pameran produk lokal UMKM, agar bisa meluangkan waktu sejenak untuk membeli produk lokal.

Tidak hanya sampai disitu, salah satu produk lokal yang menarik perhatian Gubenur adalah olahan ikan bandeng lokal yang kini dikembangkan menjadi tiga varian bumbu, asap dan presto.

“Saya sudah coba. Rasanya luar biasa. Bahkan kalau dibandingkan dengan produk sejenis di luar daerah, hasil Kalimantan ini tidak kalah bahkan lebih baik,” katanya.

Gubernur menegaskan bahwa cinta terhadap produk lokal bukan hanya soal kebanggaan, tetapi merupakan strategi ekonomi jangka panjang untuk membangun kemandirian daerah.

Ia menghimbau agar masyarakat dapat membeli produk lokal, yang berarti uang akan berputar di daerah sendiri. Dengan mencintai produk lokal inilah yang membuat ekonomi Kaltara menjadi semakin kuat, mandiri, dan tangguh.

Gubernur Zainal juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, yang selama ini tetap konsisten memprakarsai dan mendampingi dalam kegiatan pengembangan ekonomi kreatif di daerah.

“Sukses untuk Karya Kreatif Benuanta, terima kasih kepada Bank Indonesia yang terus hadir, mendukung, dan membantu pemberdayaan UMKM di Kalimantan Utara. Kolaborasi antara BI dan Pemerintah Daerah adalah kunci ketahanan ekonomi kita,” pungkasnya.

Iklan