
TANJUNG SELOR – Rentetan gempa yang mengguncang Kota Tarakan dalam beberapa hari terakhir memunculkan kekhawatiran baru terkait keamanan fasilitas vital di Kalimantan Utara.
Wakil Ketua DPRD Kaltara, H. Muhammad Nasir, meminta pemerintah provinsi segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur bangunan RSUD dr. H. Jusuf SK, rumah sakit rujukan utama di Kaltara.

Nasir menegaskan, rumah sakit harus menjadi tempat paling aman bagi masyarakat dalam kondisi normal maupun saat bencana. Dengan aktivitas gempa yang terus berulang, ia menilai pemeriksaan teknis tidak bisa ditunda.
“Bangunan rumah sakit wajib dipastikan dalam kondisi aman. Evaluasi struktural harus dilakukan segera karena menyangkut keselamatan pasien dan tenaga kesehatan,” tegasnya.

Ia mendorong instansi teknis untuk melakukan audit mendalam, mulai dari struktur utama, instalasi pendukung, hingga potensi kerusakan mikro akibat getaran berulang. Menurutnya, evaluasi adalah langkah mitigasi penting untuk mengantisipasi risiko kegagalan bangunan.
“Pemeriksaan harus detail. Semua komponen yang mengalami beban getaran wajib diuji kelayakannya agar pelayanan tetap berjalan tanpa gangguan,” lanjut Nasir.
DPRD, kata dia, siap memberikan dukungan penuh jika hasil audit menunjukkan perlunya perbaikan atau penguatan struktur.
“Jika ditemukan indikasi bahaya, penanganan harus dipercepat. Kami siap mendorong kebijakan dan anggaran agar keamanan publik terjamin,” ujarnya.
Nasir berharap evaluasi ini dilakukan secara terbuka dan profesional, agar masyarakat mendapatkan kepastian bahwa rumah sakit rujukan provinsi tetap aman digunakan setelah gempa beruntun.
“Kesiapsiagaan harus berada pada level tertinggi. Rumah sakit tidak boleh kehilangan fungsinya sebagai tempat perlindungan paling aman,” tutupnya.







