
TANJUNG SELOR – Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Bustan, S.E., M.Si., membuka kegiatan Forum Satu Data Daerah (SSD) Provinsi Kaltara, digelar di Balroom Hotel Luminor, Selasa (9/12) pagi.
Di kesempatan itu, Bustan mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara berkomitmen untuk memperkuat tata kelola SDD melalui serangkaian pembenahan yang dilakukan secara bertahap dan terstruktur dalam beberapa tahun terakhir.

Upaya penguatan SSD tersebut meliputi dari penguatan kelembagaan, penyempurnaan metadata hingga peningkatan pemahaman terhadap standar pengelolaan data di lingkungan perangkat daerah.
“Langkah-langkah penataan ini tidak hanya bersifat administratif tetapi menjadi fondasi penting untuk memastikan tersedianya data yang akurat, valid dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar penyusunan kebijakan pembangunan,” kata Bustan.

Ia menjelaskan Pemprov Kaltara tahun ini memasuki tahap krusial berupa penataan Daftar Data 2026. Namun dalam proses tersebut masih ditemukan belum terintegrasinya data geospasial di sejumlah produsen data daerah.
Kondisi ini sebut Bustan, menjadi perhatian bersama mengingat data geospasial merupakan elemen penting dalam penyusunan perencanaan infrastruktur, penataan kewilayahan, dan pengelolaan sumber daya.
Pemprov Kaltara menyediakan portal resmi data daerah melalui situs data.kaltaraprov.go.id atau SIDARA Cantik 2.0., memuat berbagai data yang dihasilkan perangkat daerah dan menjadi sarana resmi penyebarluasan data untuk publik serta pemangku kepentingan pembangunan.
“Kehadiran portal ini tidak hanya berfungsi sebagai etalase data, tetapi juga pusat integrasi dan aksesibilitas data daerah,” ujarnya.
Pj. Sekprov Kaltara ini menyatakan bahwa seluruh data yang dikonsolidasikan dalam kerangka SSD juga telah dimanfaatkan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Mulai dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) hingga penyusunan Rencana Aksi (Renaksi) Kaltara 2025–2029.
Tidak hanya berhenti di ranah pemerintah, Bustan menyebutkan peningkatan literasi data juga diperluas hingga ke lingkungan akademik melalui program Campus Data Insight (CDI).
“Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membaca, menganalisis dan memanfaatkan data statistik. Melalui CDI, sejumlah mahasiswa terpilih telah ditetapkan sebagai Duta Data yang berperan sebagai agen literasi data di kampus dan masyarakat,” katanya.
Pemprov Kaltara juga aktif dalam melakukan pembinaan dan harmonisasi kebijakan SDD pada kabupaten/kota bertujuan untuk memperkuat integrasi data lintas wilayah di Kaltara.
Bustan mengajak seluruh peserta forum dan pemangku kepentingan untuk terus berkontribusi aktif dalam memberikan masukan, berbagi pengalaman serta memperkuat komitmen dalam penyelenggaraan Satu Data Daerah.
“Sinergi yang kuat diharapkan mampu mewujudkan tata kelola data yang berkualitas, terbuka dan mendukung transformasi pembangunan Kaltara menuju daerah yang maju dan berdaya saing,” pungkasnya. (







