TANJUNG SELOR – DPRD Kalimantan Utara menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menutup ruang gerak jaringan narkoba yang memanfaatkan celah keamanan di wilayah perbatasan. Ancaman peredaran gelap narkotika yang kian berkembang dinilai membutuhkan langkah bersama dan pendekatan yang lebih komprehensif.

Anggota DPRD Kaltara, Herman, menyebut posisi geografis Kaltara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga membuat daerah ini menjadi jalur rawan. Karena itu, pencegahan harus berjalan sejalan dengan penegakan hukum.

“Dampak narkoba tidak hanya menghancurkan individu, tapi juga keluarga dan lingkungan. Upaya pencegahan harus menyentuh semua lapisan,” ungkapnya.

Herman menilai pemuda sebagai kelompok strategis yang harus diperkuat melalui edukasi dan pendampingan. Minimnya informasi sering membuat remaja menjadi sasaran empuk jaringan pengedar. Ia mengapresiasi langkah BNNP Kaltara yang aktif menggandeng sekolah, kampus, organisasi masyarakat, dan komunitas pemuda dalam sosialisasi dan pembentukan kader anti-narkoba.

Selain itu, ia menegaskan keluarga, guru, dan pembina organisasi kepemudaan berperan penting sebagai benteng pertama bagi generasi muda.

“Pencegahan paling efektif berawal dari rumah dan lingkungan sekitar,” tegasnya.
Herman juga menyoroti perlunya penguatan regulasi, peningkatan pengawasan perbatasan, dan pemanfaatan teknologi untuk memantau indikasi peredaran narkoba.

Ia memastikan DPRD Kaltara akan terus mendukung koordinasi antarlembaga dan penguatan kebijakan pencegahan. “Jika semua bergerak serempak, ruang gerak jaringan narkoba akan semakin menyempit,” pungkasnya.

Iklan