TANJUNG SELOR — Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Utara, Ruman Tumbo, menyoroti pentingnya percepatan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) bagi wilayah-wilayah perbatasan di Nunukan. Hal itu ia sampaikan dalam seminar nasional yang mengulas peluang dan tantangan pemekaran daerah dalam rangka mempercepat pembangunan dan kesejahteraan di kawasan yang menjadi Ring of Defense Ibu Kota Nusantara.

Ruman menilai pemerintah pusat harus memberikan perhatian khusus terhadap tiga wilayah yang telah lama mengusulkan pemekaran, yakni Kebudayaan Perbatasan, Krayan, dan Sebatik. Hingga kini, usulan tersebut sudah lebih dari satu dekade tidak mengalami perkembangan berarti.

“Tiga wilayah itu sudah lebih dari 10 tahun menunggu kebijakan pemekaran. Ini sangat krusial bagi masyarakat,” tegas Ruman, Selasa (26/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pemekaran berimbas pada lambatnya pelayanan dasar, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Kendala anggaran serta jarak layanan pemerintahan membuat akses masyarakat di daerah perbatasan tidak optimal.

“Perbatasan adalah beranda negara. Ketika kondisi kita stagnan sementara Malaysia terus berkembang, tentu ini menjadi tantangan besar bagi kedaulatan kita,” ujarnya.

Menurut Ruman, pemekaran wilayah menjadi opsi paling realistis untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Ia membandingkan kondisi daerah perbatasan Nunukan dengan wilayah perbatasan Malaysia yang dinilai jauh lebih maju.

Ia berharap seminar nasional tersebut dapat menjadi momentum bagi pemerintah pusat, daerah, dan para pemangku kepentingan untuk memperkuat dorongan terhadap pembentukan DOB di Nunukan.

“Kalau kita ingin masyarakat perbatasan merasakan pelayanan yang lebih baik, pemekaran wilayah harus menjadi prioritas,” tutupnya.

Iklan