TANJUNG SELOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berkolaborasi dengan Korem Maharajalila dalam menyusun persiapan pelatihan simulasi penanganan banjir secara gabungan. Latihan ini akan menjadi bagian penting dari peningkatan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Tanjung Selor dan sekitarnya.

Pelatihan tersebut dijadwalkan akan dilaksanakan pada 16 Juli 2025, dan kini tim gabungan tengah merampungkan berbagai kebutuhan teknis serta sumber daya yang diperlukan.

“Kami masih menyiapkan personel dan perlengkapan sebelum latihan dimulai. Tujuannya adalah meningkatkan kesiapan dan koordinasi antarinstansi,” ujar  Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa, pada Kamis (10/7).

Salah satu tahapan awal adalah pemetaan lokasi simulasi, yang kini tengah dilakukan tim gabungan dari BPBD dan Korem Maharajalila. Beberapa lokasi yang masuk dalam skenario latihan antara lain Lapangan Agatis, Desa Antutan, Desa Pejalin, dan Desa Tanjung Palas Hilir.

“Pemetaan ini membantu kami merancang jalur evakuasi dan skenario penanganan yang sesuai jika bencana terjadi,” jelas Andi.

Untuk mendukung skenario yang menyerupai kondisi nyata saat banjir, sejumlah perlengkapan penyelamatan akan dikerahkan, di antaranya:

  • 8 personel penyelamat

  • 2 unit tenda darurat

  • 2 unit perahu karet (boat)

  • 50 pelampung keselamatan

  • 2 unit kendaraan khusus evakuasi

“Peralatan ini akan digunakan saat simulasi berlangsung agar pelatihan terasa realistis dan benar-benar menggambarkan kondisi lapangan,” ungkapnya.

Latihan gabungan ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BPBD dan unsur TNI dalam menghadapi bencana, sekaligus menjadi wahana edukasi kesiapsiagaan bagi masyarakat.

Iklan