NUNUKAN – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Arming, menyampaikan keprihatinan mendalam setelah menerima laporan meningkatnya jumlah anak putus sekolah di Kabupaten Nunukan. Bahkan, sebagian anak diketahui belum pernah mengenyam pendidikan formal akibat masalah ekonomi serta rendahnya kesadaran orang tua akan pentingnya sekolah.

“Pendidikan adalah pondasi masa depan. Orang tua harus benar-benar menaruh perhatian serius untuk menyekolahkan anaknya,” tegas Arming, Senin (24/11/2025).

Persoalan ini terungkap saat Arming menggelar Sosialisasi Perda Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan serta Kawasan Permukiman 2019–2039 di Jalan Pongtiku, Kelurahan Nunukan Tengah, bersama Kerukunan Ile Mandiri.

Mengetahui adanya anak-anak yang tidak bersekolah, ia langsung berinisiatif menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Akhmad, melalui video call di hadapan warga untuk meminta langkah cepat penanganan.

Akhmad mengapresiasi kepedulian Arming dan memastikan Dinas Pendidikan siap membantu, termasuk bagi anak-anak dari luar daerah. Ia mengatakan pihaknya akan memfasilitasi perpindahan administrasi agar mereka dapat terdaftar di sekolah formal maupun melalui PKBM.

Arming juga mengaitkan pentingnya penyelesaian persoalan pendidikan dengan peluang besar yang hadir lewat pembangunan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan. Kawasan industri hijau terbesar di dunia itu diproyeksikan membutuhkan lebih dari 800 ribu tenaga kerja, dengan target 70 persen berasal dari putra-putri Kaltara.

“Kita ingin generasi muda siap bersaing dan menjadi prioritas untuk bekerja di KIPI. Karena itu, jangan ada lagi anak-anak yang putus sekolah,” tutup Arming.

Iklan