
NUNUKAN — Suasana hangat terasa dalam kegiatan sosialisasi Ranperda Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Sebatik Utara, yang digelar Anggota DPRD Kaltara, Muhammad Nasir, S.Pi., MM, pada 3 Desember. Lebih dari 150 warga dari empat kecamatan di Sebatik hadir untuk mendengar langsung penjelasan arah kebijakan pembangunan wilayah perbatasan.
Peserta berasal dari beragam latar—tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, hingga komunitas ibu-ibu—mencerminkan tingginya partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan yang menyangkut masa depan daerah mereka.

Dalam pemaparannya, Nasir menyebut Ranperda ini akan menjadi dasar penguatan program pembangunan di wilayah perbatasan.
“Kami ingin memastikan suara masyarakat Sebatik terakomodasi. Perbatasan adalah garda terdepan negara, sehingga pembangunan tidak boleh berjalan seadanya,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa Ranperda tersebut saat ini tengah memasuki tahapan fasilitasi di Kemendagri, sebelum ditetapkan menjadi regulasi daerah.
Warga yang hadir aktif memberikan pendapat, mulai dari persoalan infrastruktur dasar, peningkatan ekonomi lokal, hingga harapan agar pemerintah memperkuat pelayanan publik di area perbatasan. Mereka berharap regulasi ini segera disahkan agar pembangunan tidak lagi berjalan lambat.






