TARAKAN – Puluhan anggota DPRD Tarakan beserta staf sekretariat menjalani tes urine dadakan yang digelar Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan, Kamis (4/9/2025).

Ketua DPRD Tarakan, Muhammad Yunus, menjelaskan kegiatan tersebut memang sengaja dilakukan tanpa pemberitahuan agar hasilnya lebih objektif.

“Ini benar-benar mendadak. Sekitar jam 9 saya hubungi pihak BNN, dan alat yang tersedia hanya 50 unit. Jadi langsung kita laksanakan siang tadi,” ujarnya.

Tidak Semua Kebagian Tes

Dari jumlah itu, sekitar 10–15 anggota DPRD yang hadir bersama sejumlah staf berhasil menjalani pemeriksaan. Namun, karena keterbatasan alat, tidak semua anggota dewan dan pegawai bisa dites. DPRD berencana memperluas tes serupa di waktu mendatang agar seluruh jajaran mendapatkan giliran.

Menurut Yunus, langkah ini menjadi bentuk komitmen DPRD dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba.

“Percuma kita lantang bicara soal pemberantasan narkoba, kalau internal kita sendiri masih ada yang terlibat,” tegasnya.

Bukan untuk Menghukum, tapi Membina

Hasil pemeriksaan urine masih menunggu laporan resmi dari BNNK Tarakan. Meski begitu, Yunus menegaskan tujuan tes ini bukan untuk menghukum, melainkan sebagai deteksi dini agar jika ada indikasi penyalahgunaan bisa langsung diarahkan ke program rehabilitasi.
“Kita tidak ingin menghukum. Kalau ada yang terlibat, tentu diarahkan ke rehab supaya bisa pulih,” jelasnya.

DPRD Dukung Program BNNK

Sebagai bentuk dukungan nyata, DPRD Tarakan telah mengalokasikan anggaran hibah hampir Rp300 juta kepada BNNK Tarakan. Dana ini digunakan untuk sosialisasi, edukasi, dan program pencegahan narkoba di masyarakat.

Yunus berharap langkah DPRD ini dapat memperkuat sinergi pemerintah daerah dalam menekan peredaran narkoba, mengingat Tarakan merupakan daerah perbatasan yang rawan penyelundupan.

“Harapan kita, pemakaian narkoba di Tarakan bisa semakin berkurang,” pungkasnya.

Iklan