TARAKAN – Peristiwa tak menyenangkan menimpa Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Kalimantan Utara di Jalan Sei Bengawan, RT 18, Kelurahan Juata Permai, Kota Tarakan. Sebanyak 18 kursi belajar raib digasak pencuri, membuat para santri terpaksa belajar di lantai selama beberapa hari.

Kasus ini terungkap setelah pihak pesantren melapor ke polisi. Kapolres Tarakan AKBP Erwin S. Manik melalui Kasat Binmas Iptu Beny Apriyadi menyebutkan, penyelidikan Satreskrim berhasil mengamankan seorang pemuda berinisial R (22) yang diduga kuat sebagai pelaku.

“Pelaku sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan. Dari 18 kursi yang hilang, hanya satu yang berhasil ditemukan kembali,” jelas Iptu Beny, Rabu (3/9/2025).

Polres Bantu Kursi Baru untuk Santri

Kondisi santri yang harus belajar di lantai mengundang perhatian aparat kepolisian. Polres Tarakan bergerak cepat memberikan bantuan kursi belajar baru agar aktivitas pendidikan kembali berjalan normal.

“Kami ingin memastikan anak-anak tetap bisa belajar dengan nyaman. Polri tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat untuk menjaga harmoni sosial, termasuk di lingkungan pendidikan,” ujarnya.

Iptu Beny berharap, bantuan ini bisa menjadi penyemangat baru bagi para santri. “Perhatian terhadap dunia pendidikan harus dijaga agar generasi muda tetap bersemangat menuntut ilmu,” tambahnya.

Apresiasi dari Pihak Pesantren

Pimpinan Pesantren, H. Muhammad Ilham, S.Pd., menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres Tarakan atas kepedulian yang diberikan.

“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan ini para santri bisa kembali belajar dengan baik. Kami sangat berterima kasih, semoga hubungan baik ini terus terjaga,” ucapnya.

Ia menegaskan, kerja sama antara lembaga pendidikan dan aparat keamanan sangat penting untuk menjamin kegiatan belajar mengajar berjalan aman dan nyaman.

Iklan