Desa Wisata Jadi Pendorong Peningkatan Ekonomi Kreatif di Kaltara

Desa wisata Pulau Sapi yang ada di Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau.

TANJUNG SELOR – Penambahan desa wisata di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dianggap sangat penting untuk mendorong peningkatan ekonomi kreatif (ekraf) dan UMKM.

Pasalnya dalam persyaratan pembentukan desa wisata sendiri mengharuskan pemerintah desa (pemdes) bersama swadaya masyarakat, harus menghidupkan ekraf terlebih dahulu sebelum mengajukan permintaan sebagai desa wisata.

“Artinya hal itu bisa menjadi dorongan atau motivasi untuk menghidupkan ekonomi desa. Di mana masyarakat akan didorong aktif untuk membangun destinasi wisatanya lalu menjadi pelaku UMKM-nya, sehingga ekonomi pun dapat berjalan baik,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltara, Njau Anau.

Meski akan berdampak positif bagi pemberdayaan masyarakat dan ekonomi desa, namun diakui oleh Njau Anau kalau hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Pasalnya, dalam beberapa kasus desa yang sudah jelas memiliki destinasi wisata sering kali terkendala untuk mengajukan permohonan menjadi desa wisata karena kurangnya pelayanan wisata yang memadai.

Hal itu terjadi karena beberapa faktor seperti kurangnya pemberdayaan masyarakat desa hingga kurang strategisnya lokasi wisata yang dimiliki untuk dibangunkan Ekraf.

“Makanya hal-hal itu yang harus dipikirkan dan dipetakan dengan baik sebelum membentuk desa wisata dan kejadian ini banyak dialami oleh desa-desa yang mengajukan diri sebagai desa wisata. Makanya setiap kali kita melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat, kita selalu mengingatkan tentang hal ini. Agar baik Pemdes dan masyarakat bisa membuat perencanaan yang matang mengenai pembangunan desa wisata,” ungkapnya.

Adapun desa-desa wisata yang dianggap layak untuk dijadikan desa wisata baru Kaltara di tahun 2024 ini, disebutkan Njau Anau salah satunya adalah Desa Setulang yang ada di Kabupaten Malinau.

Menurut Njau Anau, dari segala aspek pemberdayaan masyarakat, ekraf dan kepengelolaan desa wisata Setulang sudah memenuhi syarat.

“Tinggal penilaian dari Kemenkraf RI saja lagi yang kita tunggu. Tapi dari kacamata kita Desa Setulang ini sudah layak untuk jadi desa wisata baru,” pungkasnya. (adv)

Iklan